Bismillaah....
Katanya... menulis itu bekerja untuk keabadian. Mencoba membuat
karya di kehidupan kita, lewat tindakan nyata menyusun tiap huruf, kata dan
paragraf untuk menjadi
sebuah deretan cerita yang bermakna.
Katanya... untuk menciptakan karya tulisan yang bagus, jangan
pernah mengkritik tulisan kita dari awal. Yang harus dilakukan hanyalah terus
menulis. Ya, menulis saja.
Tidak perlu memikirkan apa-apa. Tidak perlu khawatir bagaimana
respon orang ketika membaca tulisan kita. Menulislah... menulislah.
Dalam kepenulisan, bakat hanya berpengaruh 1%, selebihnya adalah
kerja keras. kegigihan, dan keberanian.
Ketiga hal itu yang membuat aku mengikuti para penulis yang sudah
ada, yang bukunya bertengger di toko-toko buku. Penghargaan tiap penghargaan yang
telah didapat
dari karya tulis mereka.
Memberanikan diri untuk menyusun tiap huruf, mengukir rekaman
momen indah dalam hidup. Berharap, siapapun yang membacanya akan mendapatkan
secercah cahaya atau bahkan
hanya merasa tahu akan pengalaman hidupku, dengan harapan bisa
menjadi pelajaran hidup.
ini bentuk syukurku pada Allah atas karunia nafas yang sampai
detik ini membuatku bisa melanjutkan hidup. Karena setiap peristiwa yang aku
lalui itu adalah nikmat,
nikmat kehidupan. Cobalah untuk mulai mengingat-ingat kebahagiaan
apa saja yang terjadi pada hidupmu, di setiap detikmu. Seberapa banyak
pengalaman-pengalaman dan
pembelajaran yang kamu dapat hari ini. Bayangkan jika setiap
pembelajaran yang kita dapat dari hidup, kita abadikan lewat menulis, bukankah
itu akan menjadi ilmu yang
bermanfaat untuk orang lain maupun diri sendiri?
Dari Abdullah bin 'Amr ra bahwa nabi bersabda, "Sampaikanlah
dariku walau satu ayat". Ini sebuah perintah untuk terus menyampaikan
kebaikan walaupun hanya sedikit.
Subhanallah... wal hamdulillah.. Semoga kita termasuk orang-orang
yang selalu ringan diri untuk menyampaikan setiap ilmu yang kita punya. Aamiin.
Kembali berbicara tentang menulis.
Indonesia itu kaya, kaya akan penulis. Betapa banyak karya tulis
yang tercipta. Dengan berbagai bidang dan jenis karya tulis. Semoga ini bisa
menjadi senjata untuk tetap
Mempertahankan keeksistensian bangsa Indonesia di negaranya
sendiri. Menulis = Share. Sebenarnya kita tak perlu khawatir akan kehabisan ide
untuk menulis.
Jika kita terus memaknai apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan,
akan selalu ada hal yang bisa kita tulis. Kritis juga termasuk kunci untuk kita
menulis sesuatu.
Ini kalimat yang aku kutip dari sebuah majalah di Indonesia.
"Kita harus berani menertawakan diri sendiri untuk bisa
menemukan diri kita sendiri seutuhnya. Kita belum bisa disebut berpikir kritis
sebelum kita mampu melakukan
otokritik, mengkritisi diri sendiri."
Semangat menulis!
0 komentar:
Posting Komentar