Untukmu ;
Ada banyak alasan kenapa aku harus menuliskan ini untukmu. Ada
banyak hal yang harus kamu tahu, perbaiki, evaluasi, atau bahkan renungi.
Sudah berapa lama kau berada dalam bumi-Nya? kukira sudah
sekitar angka : 22. Sudah lama sekali. berterima kasihlah pada-Nya atas
kenikmatan berupa kemudahan nafas untuk terus membuatmu tersenyum setiap hari.
Pertama-tama izinkanlah aku memberimu selamat atas
pencapaian yang kamu raih selama 22 tahun. Atas keberhasilanmu untuk menerima
diri sendiri dan berusaha mencintai diri sendiri. Selamat juga atas
penerimaanmu pada hal-hal yang ada di sekitarmu, dan 1 hal lagi, selamat atas kesadaranmu
bahwa tak selamanya kakimu akan berpijak di dunia ini sehingga sekarang kau
sudah memulai memikirkan apa yang akan kau tinggalkan ketika kau akan pergi
jauh. Jauh dan tak kembali.
Kedua, izinkanlah aku mendoakanmu. Untukmu jiwa yang
kusayang, dan pastinya sengaja dilahirkan atas sebuah alasan. Tentunya Dia
mengharapkanmu bisa menjadi sosok yang bisa menyalakan lilin kecil untuk
lingkunganmu. Semoga harimu penuh dengan perbaikan, bukan atas alasan karena
manusia, tapi kesadaran bahwa itulah yang harus kau lakukan sebagai bentuk
syukurmu kepada Dia. Semoga jiwa tak menyerahmu selalu menyala dalam dadamu,
nak. Sehingga kau tak akan gentar dengan tantangan yang ada di depan.
Semoga jiwamu terampil mengelola masalah menjadi pembentuk
karakter diri. Jangan cepat mengeluh. Katakan pada jiwamu, “bersukurlah..
bersyukurlah”. Jangan biarkan raut wajahmu mengerut karena kemarahan atau rasa
sebal.
Dan 1 hal lagi, pertahankan penjagaan atas jiwa dan hatimu.
Yang ini sengaja kuletakkan di doa yang terakhir. Jangan takut melepaskan
apa-apa yang tidak sesuai dengan-Nya. Dia akan mengganti hal yang lebih baik
untukmu. Jauh lebih baik. Jangan ragu. Katakan pada keraguan dalam hatimu,
“JANJI-NYA PASTI”. Tenanglah. Tidak ada perjuangan untuk penjagaan yang mudah.
Tapi yakinlah, kau bisa melakukannya. Janji ya?
Yang ketiga dan yang terakhir.
Untukmu wanitaku, wanita yang
kuharapkan menjadi putri yang berbakti pada orang tua, istri shalehah untuk
suamimu, dan bunda terbaik untuk anak-anakmu. Ketahuilah bahwa menjadi pribadi
yang tangguh adalah hal yang kuharapkan ada padamu. Putri yang mempunyai jiwa
pejuang, kelembutan yang tak membuatmu lantas menyerah dengan kondisi yang ada.
Istri yang nantinya tak akan mengeluh atas apa yang ada pada keluarga kecilmu.
Begitupun, kau akan menjadi ustadzah yang tangguh untuk putra putrimu. Persiapkan
mulai dari sekarang, nak.
Cukuplah aku menuliskan 3 hal untukmu, wanitaku. Semoga
tulisan sederhana ini membuatmu kembali tersenyum menapaki tangga kehidupan, terus
memperbaiki diri dan setia pada lintasan-Nya.
Malang,
13 April 2015
Yang
terkasih
Diri sendiri
-dnh-
0 komentar:
Posting Komentar