Jangan sampai
pemikiran buruk orang lain terhadap kita membuat kita terpengaruh dan membuat
kita berfikir bahwa kita seburuk itu. Kasian pada sosok di dalam sana. Yaitu
jati diri kita.
Yang mengenali
diri kita adalah kita sendiri, bukan orang lain. Hakikatnya mereka melihat
output kita. mereka menilai apa yang tampak. Padahal ada sesuatu yang tidak
tampak disana. Sesuatu itu letak dari niat kita. yaitu hati. Apa yang kita
lakukan jika itu niatnya baik namun dianggap buruk oleh orang lain, maka itu hal
yang memang sering terjadi.
Saat teman-teman
mengatakan bahwa aku manja karena mereka menangkap dari pembawaanku dan
kejujuranku tentang proses belajar melakukan pekerjaan rumah, aku hanya bisa
senyum. Melakukan pembenaran bahwa mungkin aku terlambat belajar melakukan
pekerjaan rumah. Mencuci baju sendiri baru aku lakukan ketika awal SMA, saat
aku diharuskan untuk tinggal di sebuah kost. Ingat sekali waktu itu. Pertama
mencuci baju merasa bingung bagaimana cara menuangka deterjen. Bagaimana agar jari tidak iritasi
akibat mencuci. Berbekal mengamati tiap kakak kost mencuci, akhirnya aku
mendapatkan cara yang tepat untuk mencuci. Hehe… parah memang, tapi itulah
proses. Yang kedua, tentang memasak. Karena selama aku tinggal dengan orang
tua, aku selalu membagi tugas dengan ibuk. Beliau yang bertugas untuk memasak
dan mencuci. Dan aku melakukan pekerjaan rumah selain itu. menyapu, menjemur
pakaian, dan hal lain. Mungkin teman-teman yang lain duluan piawai melakukan
hal itu semua, tapi aku baru melakukannya.
Soal memasak,
bahkan cara menggoreng telur pun dan memecah telur baru belajar saat memasuki
semester 1 kuliah.
Wajar ketika aku
jujur masalah hal itu, mereka beranggapan bahwa aku adalah sosok manja. Anak
terakhir yang tidak tahu sama sekali pekerjaan rumah. Aku hanya bisa diam
mendengar pendapat mereka. Karena aku adalah orang yang paling mengetahui
diriku sendiri. itu PR buat aku, bagaimana aku bisa membuktikan bahwa aku akan
bisa melakukannya, seperti memasak. Aku mau belajar.
mirip 100% sama aku mbk dwi :D
BalasHapuscuman klo mbk dwi brprosesnya duluan ^_^
hehe,ya...mengakui kekurangan diri memang perlu, lalu... biarkanlah kesadaran akan kekurangan itu membuat kita lebih belajar
BalasHapus