Kamis, Februari 05, 2015

aku curiga

Aku curiga, saat aku menatap tanah gersang yang tak  pernah bisa ditumbuhi oleh tanaman-tanaman. Aku curiga, saat aku menatap tanah gersang itu, yang tak mampu menjadi hujaman akar bunga indahku. Ah, aku curiga, bahwa mungkin hatiku seperti tanah gersang itu. Tak mampu ditumbuhi kebaikan dan tak mampu ditumbuhi kepekaan.
Aku mulai curiga bahwa jangan-jangan aku memang melupakan hal yang menyebabkan kegersangan tanah itu. Ya, aku tak pernah menyiraminya lalu memberinya pupuk. Ah, aku curiga, jangan-jangan hati ini tak pernah kusirami dengan kalimat-Nya, tak pernah kuberi pupuk amal kebaikan. 
aku tak perlu lagi curiga. Ya, itu nyata. Apa langkah selanjutnya? Memahaminya, memperbaikinya dengan cara menyiraminya dan memberinya pupuk.

Sampai pada baris tulisanku yang ini terdengar pintu yang berderit, “dwi, buruan ambil wudhlu. Kita tilawah bareng”.

Ya, itu kakakku. Makasih telah kau ingatkan si tanah gersang ini. semoga esok hari akan menjadi tanah yang subur, sehingga bisa bersedia ditumbuhi tanaman indah atau bisa jadi menumbuhkan bunga mawar, sehingga aku bisa mewujudkan satu mimpiku : punya taman mawar J
1 februari 2015

18:10

0 komentar:

Posting Komentar