Kamis, Maret 12, 2015

Bercerita di bawah hujan sore ini bersama Dosen inspiratif. Terima kasih untuk hujan sore ini yang membuat kita akhirnya bisa bercerita lebih lebar dari biasanya. Perbincangan sederhana yang akhirnya berhasil menyalakan mimpi yang agak redup untuk meraihnya.

“kamu nduk, dengan segala fasilitas internet yang luar biasa, bisa cari ilmu apa saja di dalamnya, itu  bekal buat kamu.”
Aku masih terus memperhatikan sosok bijak di depanku ini. menyerap sedikit demi sedikit, lalu beliau melanjutkannya.

“dulu bapak kalau ingin belajar Bahasa inggris itu dengan kaset tape, yang berpita itu lo. Ya itu yang saya putar berulang-ulang untuk sekedar membiasakan telinga saya dengan Bahasa Internasional itu. Kalau misal pitanya putus atau rusak, ya berarti harus membeli lagi. Isi kasetnya ya itu saja. Akhirnya saya sampe hafal. Tapi kan nantinya yang masuk di soal ujian juga tidak akan sama dengan yang saya dengarkan.”

Aku dengan wajah serius mengangguk-angguk. Beliau melanjutkan lagi,

“waktumu cukup lah untuk belajar Bahasa Internasional itu. Ke negeri lain itu kuncinya “BAHASA”. Di youtube itu ada milyaran video Bahasa inggris yang bisa kamu dapatkan. Mp3, mp4. Akrabkan diri kamu dengan Bahasa itu. Kamu harus siap bekerja lebih banyak dari teman kamu. Siap kan?”
Aku gelagapan, “s s siap pak”

“kuncinya itu mudah, KERJA KERAS dan BAHASA. Perjuangan tidak ada yang manis, tapi hasilnya pasti manis. Begitupun tentang mungkin dan ketidakmungkinan. Sesuatu yang tidak mungkin jika kamu berusaha memungkinkannya, maka itu bisa mungkin. Tapi sesuatu yang mungkin, jika kamu tak pernah berusaha memungkinkannya, itu akan tidak mungkin. Bisa menangkap maksud saya?”

Serasa tertohok, karena selama ini seringkali bergelut dengan pemikiran “tidak mungkin”, yang akhirnya “tidak mungkin” yang saya fikir, efeknya diam-diam melemahkan semangat dan kepercayaan kita pada-Nya.

Hemm… bapak. Terima kasih untuk pembelajaran hari ini. inilah anakmu yang seringkali terperangkap dalam  “tidak mungkin” yang kita fikir dan kita buat sendiri. Akhirnya tembok negative sedikit demi sedikit runtuh. Ada harapan yang kembali menyala. Mimpi itu bergerak lagi, melambung ke atas, menuju-Nya dengan kepercayaan atas kekuasaan-Nya. ada bisikan yang lembut terdengar : DIA akan memeluk mimpi-mimpimu. Percayalah…

11 Maret 2015
Bersama Prof.Dr. Arif Hidayat
Untukmu yang merasa apa yang akan kamu impikan adalah sesuatu yang tidak mungkin.



0 komentar:

Posting Komentar