Bercerita di bawah hujan sore ini
bersama Dosen inspiratif. Terima kasih untuk hujan sore ini yang membuat kita
akhirnya bisa bercerita lebih lebar dari biasanya. Perbincangan sederhana yang
akhirnya berhasil menyalakan mimpi yang agak redup untuk meraihnya.
“kamu nduk, dengan segala fasilitas internet yang luar biasa, bisa cari
ilmu apa saja di dalamnya, itu bekal
buat kamu.”
Aku masih terus memperhatikan sosok
bijak di depanku ini. menyerap sedikit demi sedikit, lalu beliau
melanjutkannya.
“dulu bapak kalau ingin belajar
Bahasa inggris itu dengan kaset tape, yang berpita itu lo. Ya itu yang saya
putar berulang-ulang untuk sekedar membiasakan telinga saya dengan Bahasa
Internasional itu. Kalau misal pitanya putus atau rusak, ya berarti harus
membeli lagi. Isi kasetnya ya itu saja. Akhirnya saya sampe hafal. Tapi kan
nantinya yang masuk di soal ujian juga tidak akan sama dengan yang saya
dengarkan.”
Aku dengan wajah serius
mengangguk-angguk. Beliau melanjutkan lagi,
“waktumu cukup lah untuk belajar
Bahasa Internasional itu. Ke negeri lain itu kuncinya “BAHASA”. Di youtube itu ada milyaran video Bahasa
inggris yang bisa kamu dapatkan. Mp3, mp4. Akrabkan diri kamu dengan Bahasa
itu. Kamu harus siap bekerja lebih banyak dari teman kamu. Siap kan?”
Aku gelagapan, “s s siap pak”
“kuncinya itu mudah, KERJA KERAS
dan BAHASA. Perjuangan tidak ada yang manis, tapi hasilnya pasti manis. Begitupun
tentang mungkin dan ketidakmungkinan. Sesuatu yang tidak mungkin jika kamu
berusaha memungkinkannya, maka itu bisa mungkin. Tapi sesuatu yang mungkin,
jika kamu tak pernah berusaha memungkinkannya, itu akan tidak mungkin. Bisa
menangkap maksud saya?”
Serasa tertohok, karena selama ini seringkali
bergelut dengan pemikiran “tidak mungkin”, yang akhirnya “tidak mungkin” yang
saya fikir, efeknya diam-diam melemahkan
semangat dan kepercayaan kita pada-Nya.
Hemm… bapak. Terima kasih untuk
pembelajaran hari ini. inilah anakmu yang seringkali terperangkap dalam “tidak mungkin” yang kita fikir dan kita buat
sendiri. Akhirnya tembok negative sedikit demi sedikit runtuh. Ada harapan yang
kembali menyala. Mimpi itu bergerak lagi, melambung ke atas, menuju-Nya dengan
kepercayaan atas kekuasaan-Nya. ada bisikan yang lembut terdengar : DIA akan
memeluk mimpi-mimpimu. Percayalah…
11 Maret 2015
Bersama Prof.Dr. Arif Hidayat
Untukmu yang merasa apa yang akan
kamu impikan adalah sesuatu yang tidak mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar